Musim kemarau tahun yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup mengkhawatirkan, seperti yang terjadi di Kalimantan Tengah. Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla menjadi perhatian berbagai pihak, baik pemerintah hingga masyarakat. Karhutla menimbulkan kabut asap yang sangat mengganggu, baik dari kesehatan, pendidikan, maupun perekonomian.
Muhammadiyah Kalimatan Tengah melalui Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu turut serta membantu pemadaman kebakaran hutan yang terjadi dan langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya. Sepuluh orang relawan diterjunkan beserta armada mobil double cabin yang digunakan untuk mengangkut pelatan seperti mesin pemadam, selang, kayu besar, tongkat panjang serta para relawan.
Koordinator relawan Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah, Anang menyebutkan, tingginya angka kebakaran lahan dan hutan belakangan di daerah Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya mendorong pihaknya untuk terjun langsung kelapangan agar dapat membantu memadamkan kebakaran tersebut. “Ini menjadi bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan oleh Muhammadiyah, khususnya Lazismu Wilayah Kalimatan Tengah terus berusaha maksimal mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka kemashalatan umat. Salah satunya turut serta dalam penanganan karhutla,” ujarnya.
Senada dengan Anang, Mira selaku Staf Keuangan Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa pihaknya terus memberikan dukungan atas aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah dengan mendukung aktivitas para relawan, seperti yang bertugas melakukan pemadaman api. “Mari kita gotong royong untuk membuat langit Kalimantan Tengah menjadi biru kembali bersama Lazismu Kalimantan Tengah,” ajaknya.
Hingga Kamis (12/10), Muhammadiyah Kalimantan Tengah telah melakukan respons karhutla di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, serta Kabupaten Katingan. Disamping upaya pemadaman, Muhammadiyah juga menginisiasi rumah singgah oksigen, mobil oksigen, kesehatan lapangan, pemberian nutrisi untuk relawan/petugas pemadaman kebakaran, pembagian masker, sosialisasi dan edukasi, serta pendistribusian air bersih.